Eksistensi Padepokan Giri Harja dalam bidang wayang golek tak pernah termakan zaman. Bahkan beberapa keturunannya terus mempertahankan eksistensi tersebut hingga kini.
Putra maestro dalang wayang golek Asep Sunandar Sunarya, Dadan Sunandar Sunarya, membongkar asal-usul nama Giri Harja yang dipakai untuk padepokan wayang golek.
Menurutnya, nama Giri Harja sebenarnya berawal dari nama kampung di daerah tersebut. Yang memulainya adalah Abah Sunarya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang saya juga lupa pas zaman bupati siapa yang ngasih nama kampung ini jadi Giri Harja. Nah dari situ lalu dipakai untuk nama grup, dulu abah (memiliki padepokan) namanya Pusaka Giri Harja," ujar Dadan saat ditemui detikJabar di kediamannya, di Kampung Giri Harja, Desa Jelekong, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, belum lama ini.
Dalam menurunkan tradisinya, Abah Sunarya mempunyai adik bernama Lili Adi Sunarya. Sehingga nama Padepokan Giri Harja 1 diberikan kepada adik Abah Sunarya.
"Abah Sunarya mempunyai adik yang jadi dalang, namanya Giri Harja 1. Jadi Giri Harja itu bukan putra Abah, tapi adik Abah yang juga jadi sesepuh, namanya Lili Adi Sunarya," jelasnya.
![]() |
Dadan menjelaskan, Abah Sunarya kemudian mempunyai beberapa anak. Giri Harja 2 hingga 6 pun terlahir. Sehingga lahirlah kelompok atau padepokan wayang golek dari 'trah' Sunarya.
"Nah baru setelah itu Abah Sepuh (Sunarya) punya anak, Ade Kosasih almarhum, baru memulai Giri Harja 2. Terus Giri Harja 3 yaitu bapak saya, Asep Sunandar Sunarya. Terus ada Giri Harja 4 Pak Ugan Sudagar almarhum. Terus Giri Harja 5 Pak Iden udah lama meninggal. Nah Giri Harja 6 Agus Muhram Supangkat, cuma dirinya sekarang jadi da'i," katanya.
"Nah dari situ lahir kembali penerusnya. Kalau Giri Harja 1 putus, nggak ada yang nerusin. Terus di Giri Harja 2 ada yang meneruskan, A Deden Putra Giri Harja 2. Kemudian di Giri Harja 3 ada saya Dadan, terus Yoga Giri Harja 3 Putra," tambah Dadan.
Dihadang Pandemi
Eksistensi dunia wayang golek yang dijalankan rupanya tak semulus jalan. Jalan berliku dijumpai, termasuk hantaman pandemi COVID-19.
Pandemi COVID-19 berdampak besar dalam pendapatannya. Apalagi ada pembatasan-pembatasan yang dilakukan pemerintah. Sebagai dalang, Dadan dan grupnya tak bisa berbuat banyak.
"Dua tahun saya nggak bisa apa-apa. Ya karena kondisi aja, jadi nggak bisa menyalahkan siapa-siapa. Tapi kan saya kebetulan punya Youtube, main di Youtube," ucapnya.
Berada pada keturunan Giri Harja 3, Dadan mengungkapkan sempat akan menjual barang-barang yang ada di rumahnya. Namun, dia cukup terbantu dengan adanya pendapatan dari Youtube.
"Alhamdulillah dari dua tahun kemarin kalau nggak ada dari Youtube pasti ngejual-ngejual apapun," jelasnya.
![]() |
Pihaknya mengaku bersyukur dengan adanya pelonggaran kebijakan yang dilakukan pemerintah pada saat ini. Sehingga ia telah kembali manggung di beberapa kota.
"Alhamdulillah sekarang udah melonggar lagi, acara sudah ramai lagi, penonton sudah mulai ramai. Tapi dulu waktu pandemi juga tetap aja ada yang nakal, beberapa panggung lah, tapi aman sebetulnya. Apalagi kan didaerah mah sebetulnya santai-santai aja mengenai hal tersebut, nggak kaya di kota-kota besar," ucapnya.
Dadan mengatakan, saat ini beberapa jadwal manggung sudah mulai tersusun. Bahkan saat ini jadwal sudah mulai terlihat padat.
"Kemarin-kemarin sampai sekarang alhamdulillah sudah mulai padat, bahkan nanti Agustus pun sudah padat jadwalnya. Dengan dilonggarkannya kebijakan saat pandemi bisa sedikit-sedikit membantu para seniman. Ya mungkin ini hikmah," kata Dadan.
![]() |
Dia menambahkan, ke depannya akan tetap melakukan regenerasi. Hal tersebut dilakukan guna mempertahankan kesenian wayang golek.
"Giri Harja 3 ke depannya tetap akan melakukan regenerasi di dalang-dalang untuk mempertahankan kesenian wayang diwariskan karuhun," pungkasnya.
Kini, Dadan bersama Giri Harja 3 terus berusaha bertahan di tengah gempuran zaman. Ia berusaha melestarikan kesenian wayang golek yang sudah begitu melekat dalam kehidupannya.
(ors/ors)