Sementara itu mantan Asisten Ekonomi Pemkab Klaten, Purwanto Anggono Cipto, mengatakan tempe asal Bayat pernah diseminarkan. Bahkan pernah ada rencana membuat monumen tempe di Klaten.
"Pernah ada usulan dan pernah ada yang buat gambar tapi saya lupa kok berhenti. Dulu munculnya kalau tidak salah malah dari Pariwisata (Dinas Pariwisata)," ungkap Purwanto kepada detikJateng.
Diwawancarai terpisah, Camat Bayat, Joko Purwanto, mengatakan sepengetahuannya memang tempe itu dari Bayat, sekitar Desa Paseban (dekat makam Sunan Tembayat).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya setahu saya dulu di Desa Paseban. Di dekat Jembatan Jalen terkenal akan tempe benguknya, tapi informasinya masih ada pembuat tempe kedelai yang dibungkus daun," jelas Joko kepada detikJateng.
Simak Video " Video: Hitung Mundur Menuju Malam Tahun Baru 2025 Bareng Google Doodle!"
(rih/rih)