Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) kembali memilih pasangan calon kepala daerah pada 19 April 2025 mendatang. Ihwal ini terjadi lantaran Mahkamah Konstitusi (MK) mendiskualifikasi Edi Damansyah dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Kukar 2024. MK menyatakan Edi telah menjabat sebagai bupati selama dua periode.
Kendati demikian, tak butuh waktu lama koalisi partai yang mengusung Edi-Rendi Solihin, yakni PDIP, Demokrat, dan Gelora mendapatkan sosok pengganti, yakni dr Aulia Rahman Basri.
Aulia merupakan figur lokal yang bertahun-tahun aktif di bidang kesehatan dan dikenal sebagai dokter yang peduli terhadap masyarakat pelosok Kukar. Dia sempat mendirikan rumah singgah bagi pasien di kawasan terpencil seperti Muara Muntai, yang kesulitan mengakses layanan kesehatan di RSUD Dayaku Raja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah berhenti jadi abdi negara, belakangan dia menekuni bisnis dan duduk sebagai ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kukar. Aulia juga merupakan kader PDIP yang mendapatkan rekomendasi dari Megawati Soekarnoputri.
"Berarti dia (dr Aulia) merupakan sosok lokal yang dipercaya maju di PSU Kukar 2025," ujar pengamat politik Universitas Mulawarman (Unmul) Jauchar Barlian kepada detikKalimantan, Jumat (11/4/2025).
Meski begitu, Jauchar menilai Aulia-Rendi harus bekerja keras untuk memenangkan kembali hati 552.496 pemilih Kukar. Kemampuan keduanya bergantung dengan mesin partai pendukung serta aspek lain yang menjadi faktor penentu kemenangan. Misalnya saja unsur primordial atau "invisible hand" yang mendongkrak perolehan suara.
Bila berkaca dari Pilkada 2024, lanjutnya, pasangan Edi-Rendi berhasil menang telak dengan mengumpulkan 259.489 suara atau setara dengan 68,5 persen dari total suara sah, 377.765. Lalu, di urutan kedua, Dendi Suryadi-Alif Turiadi bisa mendapatkan 83.513 suara. Sementara itu, pasangan, Awang Yacoub Luthman-Akhmad Zais berada di posisi terakhir dengan raihan 34.763 suara.
"Selanjutnya tentu tak demikian. Bakal terjadi pergeseran, sebab dua kandidat lainnya (Dendi-Alif dan Yacoub-Akhmad) tentu sudah memetakan kantong-kantong suara yang bisa direbut," terangnya.
Simak Video "Video: KPU Ungkap Masih Ada 2 Kabupaten Kekurangan Dana PSU Pilkada 2024"