·ÉËÙÖ±²¥

BI Sebut Ekonomi NTB Triwulan III Tumbuh 6,22 Persen

BI Sebut Ekonomi NTB Triwulan III Tumbuh 6,22 Persen

Nathea Citra - detikBali
Minggu, 01 Des 2024 17:21 WIB
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.
Ilustrasi (Foto: dok. detikcom)
Mataram -

Bank Indonesia (BI) menyebut perekonomian Nusa Tenggara Barat (NTB) tumbuh sebesar 6,22 persen pada triwulan III 2024. Pertumbuhan tersebut ditopang oleh terjaganya konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri.

Deputi Kepala Perwakilan BI NTB Winda Putri Listya menjelaskan pertumbuhan ekonomi NTB secara sektoral ditopang akselerasi sektor pendukung pariwisata. Selain itu, sektor pertanian dan pertambangan NTB juga dinilai menunjukkan hasil yang positif.

"Sinergi kebijakan, optimisme, dan komitmen menjadi kata kunci yang membawa ekonomi Indonesia tetap berdaya tahan di tengah tantangan yang kompleks," ujar Winda di Mataram, Minggu (1/12/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Winda, ekonomi NTB pada 2024 juga lebih tangguh lantaran didukung stabilitas sistem keuangan yang solid. Hal itu, dia berujar, terlihat dari pertumbuhan kredit yang tetap tinggi di kisaran target 10-12 persen dengan kualitas kredit yang tetap terjaga.

Ia mengeklaim tekanan inflasi selama 2024 juga masih terkendali dan harga komoditas pangan yang sempat tinggi berangsur turun dan kembali normal. Hingga Oktober 2024, inflasi tahunan NTB tercatat sebesar 1,44 persen.

ADVERTISEMENT

Winda menyebutkan BI bersama TPID NTB bersinergi dalam berbagai program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) sepanjang 2024. Mulai dari menggear operasi pasar murah, implementasi dan perluasan bibit unggul, perluasan kerja sama antardaerah, hingga pembukaan warung tanggap inflasi.

Untuk mendorong realisasi investasi dan ekspor nontambang, dia melanjutkan BI bersama NTB Genjot Ekspor dan Tim Promosi Ekonomi Daerah (TPED) melakukan berbagai promosi investasi dan perdagangan ke pasar internasional. Selain itu, upaya pengembangan ekonomi daerah dilakukan melalui berbagai program on boarding UMKM seperti peningkatan kapasitas produksi, akses pembiayaan, hingga optimalisasi penjualan melalui promosi produk UMKM melalui event skala lokal, nasional, maupun internasional.

"BI NTB juga mengakselerasi peningkatan inklusivitas destinasi melalui pengembangan desa wisata yang pada 2024 berhasil meraih apresiasi pada dua desa, yakni Desa Wisata Bonjeruk dan Desa Wisata Bilebante," imbuh Winda.

Menurut Winda, BI NTB juga melakukan sejumlah program pengembangan ekonomi syariah. Termasuk dengan menginisiasi pembentukan Halal Center, sertifikasi halal UMKM, memfasilitasi keikutsertaan pada FESyar dan ISEF, hingga gelaran Womanpreneur Day sebagai side event road to FESyar KTI.

"Pengembangan kemandirian pesantren, juga terus kami dorong melalui program hebitren dan infrtani, sehingga memperoleh penghargaan sebagai ponpes unggulan terbaik pada Festival Ekonomi Keuangan Syariah KTI 2024," imbuhnya.

Winda optimistis perekonomian NTB 2024 akan tumbuh lebih baik dibandingkan 2023. Ia memprediksi pertumbuhan positif ini akan berlanjut hingga 2025 dengan kisaran 4,4 persen hingga 5,2 persen.

Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi mengatakan pentingnya kolaborasi dan inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. "Kehadiran pihak ketiga melalui pola KPBU akan mengakselerasi infrastruktur yang melengkapi keindahan alam NTB dan DSP Mandalika, yang akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi dan bermuara pada kesejahteraan masyarakat NTB," ujarnya.




(iws/iws)

Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikHot
detikHealth
Sepakbola
detikInet
Wolipop
detikNews
Sepakbola
detikTravel
Hide Ads