Puasa Dzulhijjah menjadi salah satu amalan yang bisa dikerjakan setiap muslim. Puasa sunnah Dzulhijjah dikerjakan pada sembilan hari pertama bulan ini.
Dzulhijjah merupakan bulan ke-12 dalam sistem penanggalan Islam. Dzulhijjah termasuk salah satu dari empat bulan haram yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Baca juga: Apakah Puasa Dzulhijjah Harus 9 Hari Penuh? |
Mengutip buku Minhajul Muslimah karya Muhammad Syafii Masykur, puasa Dzulhijjah adalah puasa yang disunnahkan pada 1-9 Dzulhijjah, sementara tanggal 10 diharamkan berpuasa karena itu merupakan Hari Raya Idul Adha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,
"Tidak ada amal yang lebih utama daripada sepuluh hari bulan Dzulhijjah. Mereka (para sahabat) bertanya, 'Wahai Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?' Beliau menjawab, 'Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seorang laki-laki keluar dengan jiwa dan hartanya di jalan Allah kemudian ia tidak kembali membawa sesuatu'." (HR Ibnu Majah dan lainnya)
Tata Cara Puasa Dzulhijjah
Zainal Abidin dalam bukunya yang berjudul Hidup Tenang dan Dikejar-kejar Rezeki, menjelaskan tata cara pelaksanaan puasa Dzulhijjah.
Melakukan puasa pada awal bulan Dzulhijjah sama halnya seperti melakukan puasa yang lain, yakni dilakukan sebanyak sembilan hari pada bulan pertama bulan ini.
Niat puasa Dzulhijjah bisa dilakukan sejak terbenamnya matahari hingga terbit fajar. Ada juga pendapat yang menyatakan niat puasa sunnah bisa dilakukan hingga sebelum masuk waktu zuhur asal belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, berbeda dengan puasa wajib.
Seperti puasa yang lain, hal-hal yang membatalkan puasa Dzulhijjah sama persis dengan segala yang membatalkan puasa wajib. Apa pun yang membatalkan puasa wajib maka batal juga jika dilakukan pada puasa Dzulhijjah.
Puasa Dzulhijjah termasuk puasa sunnah sehingga jika melakukan puasa ini, kemudian batal, maka tidak ada kewajiban untuk mengganti di lain hari.
Niat Puasa Dzulhijjah
Sebenarnya tidak ada lafal khusus yang menjelaskan tentang bacaan niat puasa Dzulhijjah. Akan tetapi, yang harus menjadi dasar adalah bahwa niat tempatnya di hati, tanpa dilafalkan juga tetap sah. Sementara itu, lafal hanya sebagai ucapan lisan, dan yang menentukan niat untuk melakukan puasa tetap di hati.
1. Niat Puasa Dzulhijjah Hari ke-1-7
Berikut bacaan niat puasa Dzulhijjah hari ke-1 sampai ke-7. Bisa dibaca pada malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari hingga masuk waktu subuh.
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'ala."
2. Niat Puasa Tarwiyah
Berikut ini bacaan niat puasa Tarwiyah yang dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah.
نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu sawma tarwiyyata sunnatan lillahi ta'ala
Artinya:"Saya niat puasa Tarwiyah, sunnah karena Allah Taala".
3. Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
Berikut ini bacaan niat puasa Arafah yang dilaksanakan pada 9 Dzulhijjah.
نويْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةَ اللَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu sawma 'Arafata sunnata Allahi taala.
Artinya: "Saya niat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala".
Keutamaan Puasa Dzulhijjah
Merangkum buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya oleh Khalifa Zain Nasrullah, dijelaskan bahwa puasa sunnah di bulan Dzulhijjah memiliki keutamaan sebagaimana dijelaskan melalui hadits Rasulullah SAW.
Selain puasa sunnah muthlaq, puasa Daud, puasa Senin Kamis, dan puasa Ayyamul Bidh, di dalam bulan Dzulhijjah juga terdapat beberapa puasa sunnah, yaitu puasa sunnah 10 hari pertama Dzulhijjah dan puasa sunnah Arafah.
Keutamaan puasa sunnah 10 hari pertama Dzulhijjah dijelaskan Rasulullah SAW, "Tidak ada hari di mana suatu amal saleh lebih dicintai Allah melebihi amal saleh yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah)."
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah?"
Sabda Rasulullah SAW, "Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allah, kecuali orang-orang yang berangkat berjihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada seorang pun yang kembali" (HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Sementara keutamaan puasa Arafah disabdakan Rasulullah SAW, "Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR Muslim)
Wallahu a'lam.
Baca juga: Apa Itu Puasa Tarwiyah dan Arafah? |
(dvs/kri)
Komentar Terbanyak
Sertifikat Halal Akan Ada Masa Berlaku, BPJPH Lakukan Perbaikan Regulasi
Ada Jeda di Ijab Kabul Maxime Bouttier dan Luna Maya, Sah atau Tidak?
30 Jemaah Calon Haji Ilegal Lolos Masuk Arab Saudi