Ajaran Islam yang membicarakan tentang tata cara bersuci disebut Thaharah. Kesucian ini menjadi landasan utama untuk melaksanakan berbagai amalan ibadah, seperti salat dan ibadah lainnya.
Lebih dari sekadar membersihkan diri dari kotoran yang berbentuk fisik, thaharah juga memiliki makna spiritual yang mendalam, yaitu menjauhkan diri dari segala hal yang dapat mengotori hati dan jiwa.
Pengertian Thaharah
Dikutip dari buku Shalatul Mu'min oleh Dr.Said, secara bahasa, thaharah berarti membersihkan diri dari berbagai kotoran, baik yang hissiyyah (kasat mata) maupun yang ma'nawiyyah (tidak kasat mata).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut istilah syar'i, thaharah adalah tindakan menghilangkan hadats atau membersihkan najis atau kotoran dengan menggunakan air atau debu yang suci. Thaharah juga berarti menghilangkan bekas atau sidat sesuatu yang menempel di badan dan menghalangi sahnya salat atau ibadah lainnya kepada Allah SWT.
Kesucian fisik tercapai dengan membersihkan diri dari kotoran dan najis, sedangkan kesucian spiritual tercapai dengan membersihkan hati dan jiwa dari segala sifat tercela dan dosa.
Perintah mengenai bersuci dijelaskan dalam Al-Quran surah Al Maidah ayat 6. Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُۗ مَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ٦
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu berdiri hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku serta usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai kedua mata kaki. Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah. Jika kamu sakit, dalam perjalanan, kembali dari tempat buang air (kakus), atau menyentuh perempuan, lalu tidak memperoleh air, bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu agar kamu bersyukur."
Macam-macam Thaharah
Kembali mengutip buku Shalatul Mu'min oleh Dr.Said, macam-macam thaharah ada dua yaitu thaharah ma'nawiyah dan thaharah hissiyyah. Berikut ini penjelasannya.
1. Thaharah Ma'nawiyah
Thaharah ma'nawiyah adalah membersihkan diri dari syirik dan maksiat. Thaharah ma'nawiyah adalah kesucian hati dan jiwa dari segala sifat tercela dan dosa. Hal ini dicapai dengan melakukan berbagai amalan spiritual, seperti:
- Memperbanyak zikir dan doa
- Membaca Al-Qur'an dan tadabbur maknanya
- Menyempurnakan ibadah wajib dan sunah
- Menjauhi perbuatan dosa dan maksiat
- Menjaga akhlak mulia
2. Thaharah Hissiyyah
Thaharah hissiyyah adalah membersihkan diri dari hadas dan najis. Thaharah hissiyyah adalah kesucian jasmani dari kotoran dan najis. Hal ini dicapai dengan melakukan berbagai cara bersuci, seperti wudhu, mandi junub, dan tayamum.
Baca juga: 7 Hal yang Membatalkan Wudhu sebelum Salat |
Alat untuk Thaharah
Dilansir dari buku Fiqih Thaharah oleh Ibnu Abdullah, alat thaharah ada 3 yaitu, air, debu, dan batu. Berikut ini penjelasannya:
1. Air
Air merupakan alat thaharah yang paling utama dan wajib digunakan dalam berbagai macam cara bersuci, seperti wudhu dan mandi junub. Air yang digunakan untuk thaharah haruslah air suci dan mensucikan, yaitu air yang memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti:
- Suci: Bebas dari najis dan benda-benda yang dapat menodai kesuciannya
- Menyucikan: Mampu menghilangkan najis dan kotoran
- Mengalir: Jika air tersebut berasal dari wadah maka air tersebut harus mengalir
- Mencukupi: Air yang digunakan haruslah cukup untuk membasuh seluruh anggota tubuh yang wajib dibasuh
2. Debu
Debu atau tanah liat yang suci dapat digunakan sebagai alat thaharah apabila air tidak tersedia atau sulit didapatkan. Tayamum dilakukan dengan menggunakan debu atau tanah liat yang suci untuk mengusap wajah, kedua tangan sampai ke siku, dan kedua telapak kaki.
3. Batu
Batu merupakan benda yang dapat menyerap kotoran. Dalam hal ini, batu bisa dijadikan alat untuk menghilangkan najis, seperti istinja.
(hnh/rah)
Komentar Terbanyak
Vasektomi Ingin Dijadikan Syarat Bansos, MUI: Haram
Israel Bak 'Neraka' Imbas Dilanda Kebakaran Hutan
Makanan Mengandung Babi Bersertifikat Halal Ditarik dari Peredaran