Kedatangan Nabi Isa AS menjadi salah satu kejadian penting yang akan berlangsung menjelang akhir zaman. Allah SWT mengutus Nabi Isa AS untuk menumpas Dajjal.
Mengapa Allah SWT memilih Nabi Isa AS? Ada tiga alasan Allah SWT menugaskan Nabi Isa AS dalam mengalahkan Dajjal berdasarkan firman-Nya dalam Al-Qur'an.
3 Sebab Allah Memilih Nabi Isa untuk Mengalahkan Dajjal
Sebenarnya, hanya Allah SWT yang mengetahui alasan pasti mengutus Nabi Isa AS untuk membunuh Dajjal. Meski begitu, dengan merujuk pada beberapa ayat dalam Al-Qur'an, kita dapat menemukan beberapa alasan yang mungkin mendasarinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam buku At-Tadzkirah Jilid 2: Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi (2013) karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, terdapat tiga alasan yang dijelaskan dalam Al-Qur'an mengenai pemilihan Nabi Isa AS untuk tugas ini bukan yang lain.
1. Menegaskan bahwa Nabi Isa Masih Hidup
Alasan pertama adalah untuk menegaskan bahwa Nabi Isa AS masih hidup, sebagaimana tercantum dalam surah An-Nisa ayat 159:
ن مِّنْ أَهْلِ ٱلْكِتَٰبِ إِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهِۦ قَبْلَ مَوْتِهِۦ ۖ وَيَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ يَكُونُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا
Artinya: "Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka."
Ayat ini membantah anggapan bahwa Nabi Isa AS telah wafat di tangan kaum Yahudi melalui penyaliban. Banyak kaum yang percaya bahwa Nabi Isa AS telah meninggal, sementara Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya bahwa Nabi Isa AS telah diangkat ke langit sebelum kaum Yahudi bisa membunuhnya.
Pada akhir zaman, ketika Dajjal muncul dengan segala tipu dayanya dan diikuti oleh kaum Yahudi, kaum tersebut akan bersedia mengakui kepalsuan Dajjal, tetapi mereka akhirnya akan mengetahui bahwa Allah SWT telah mengutus Nabi Isa AS untuk menghancurkan Dajjal.
Saat Allah SWT menurunkan Nabi Isa AS untuk mengatasi Dajjal, kaum yang selama ini menuduh Nabi Isa AS wafat akan menyadari bahwa beliau masih hidup dan menjalankan misi dari Allah SWT untuk menumpas Dajjal beserta pengikutnya.
Pada saat itulah, Dajjal tidak dapat mengelak lagi dan Allah SWT menurunkan Nabi Isa AS untuk mengalahkannya. Pada saat itu, mereka tidak akan memiliki peluang untuk melarikan diri. Bahkan, jika ada seorang Yahudi yang bersembunyi di balik pohon, batu, atau tembok, benda-benda tersebut akan berseru, " Ya Ruh Allah, di sini ada orang Yahudi!" Nabi Isa AS kemudian akan menemukannya. Selanjutnya, orang tersebut akan menyerah atau dibinasakan.
2. Mengembalikan Nabi Isa ke Bumi Kembali
Alasan kedua adalah karena Allah SWT menurunkan kembali Nabi Isa AS ke bumi untuk menjadi tanah kembali, sebab manusia yang berasal dari tanah akan kembali ke tanah. Hal ini selaras dengan firman Allah SWT dalam surah Thaha ayat 55:
۞ مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى
Artinya: "Darinya (tanah) itulah Kami menciptakanmu, kepadanyalah Kami akan mengembalikanmu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkanmu pada waktu yang lain."
Kemungkinan Nabi Isa AS diturunkan ke bumi karena ajalnya telah dekat. Nantinya, Nabi Isa AS akan dimakamkan di Tanah Suci, dan ia akan bangkit bersama manusia lainnya di Hari Kebangkitan.
Para ulama memiliki pendapat yang berbeda mengenai lokasi pemakaman Nabi Isa AS. Beberapa menyebutkan di Baitul Maqdis, sementara yang lain berpendapat ia akan dimakamkan di samping Nabi Muhammad SAW.
Kedatangan Nabi Isa AS ini bertepatan dengan kehadiran Dajjal yang menyebarkan fitnah ke seluruh penjuru bumi, bahkan mengaku sebagai Tuhan. Pada saat itu, tidak ada seorang pun dari umat Islam yang mampu melawannya, kecuali Nabi Isa AS.
3. Memenuhi Tugas Jihad
Alasan ketiga adalah untuk memenuhi kewajiban jihad sebagai seorang Muslim. Nabi Isa AS sendiri pernah berdoa kepada Allah SWT agar diakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW, sehingga beliau diturunkan ke bumi untuk bergabung dalam umat Nabi Muhammad SAW.
Keutamaan Nabi Muhammad SAW sudah dikenal sejak masa Nabi Isa AS, seperti yang dijelaskan dalam Injil dan diabadikan dalam Al-Qur'an surah Al-Fath ayat 29:
مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللّٰهِ ۗوَالَّذِيْنَ مَعَهٗٓ اَشِدَّاۤءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاۤءُ بَيْنَهُمْ تَرٰىهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَّبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانًا ۖ سِيْمَاهُمْ فِيْ وُجُوْهِهِمْ مِّنْ اَثَرِ السُّجُوْدِ ۗذٰلِكَ مَثَلُهُمْ فِى التَّوْرٰىةِ ۖوَمَثَلُهُمْ فِى الْاِنْجِيْلِۚ كَزَرْعٍ اَخْرَجَ شَطْـَٔهٗ فَاٰزَرَهٗ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوٰى عَلٰى سُوْقِهٖ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيْظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ ۗوَعَدَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ مِنْهُمْ مَّغْفِرَةً وَّاَجْرًا عَظِيْمًا ࣖ
Artinya: "Nabi Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengannya bersikap keras terhadap orang-orang kafir (yang bersikap memusuhi), tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud (bercahaya). Itu adalah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu makin kuat, lalu menjadi besar dan tumbuh di atas batangnya. Tanaman itu menyenangkan hati orang yang menanamnya. (Keadaan mereka diumpamakan seperti itu) karena Allah hendak membuat marah orang-orang kafir. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka ampunan dan pahala yang besar."
Ketika Nabi Isa AS turun ke dunia, Dajjal telah muncul di tengah umat manusia, menebar fitnah dan kebohongan. Sebagai seorang Muslim, Nabi Isa AS memiliki kewajiban untuk berjihad melawan Dajjal dan mengalahkan para pengikutnya.
Mengutip buku Kedatangan Dua Al-Masih yang ditulis oleh Syaikh Ali Ahmad Ath-Thahthawi, turunnya Nabi Isa AS menjadi salah satu tanda besar menjelang hari kiamat, yang menandakan dekatnya akhir zaman. Nabi Isa AS, yang masih hidup di langit, akan diturunkan oleh Allah SWT dalam keadaan hidup ke bumi.
Hal ini dikonfirmasi dalam beberapa riwayat yang menyebutkan firman Allah SWT di surah Az-Zukhruf ayat 61:
وَاِنَّهٗ لَعِلْمٌ لِّلسَّاعَةِ فَلَا تَمْتَرُنَّ بِهَا وَاتَّبِعُوْنِۗ هٰذَا صِرَاطٌ مُّسْتَقِيْمٌ
Artinya: "Sesungguhnya dia (Isa) itu benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Oleh karena itu, janganlah sekali-kali kamu ragu tentang (kiamat) itu dan ikutilah (petunjuk)-Ku. Ini adalah jalan yang lurus."
Ibnu Abbas RA juga menegaskan, "Turunnya Isa bin Maryam terjadi sebelum Hari Kiamat."
Menurut Al-Qur'an dalam surah An-Nisa ayat 159, saat Isa AS kembali, setiap Ahli Kitab akan beriman kepadanya sebelum wafatnya.
وَاِنْ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ اِلَّا لَيُؤْمِنَنَّ بِهٖ قَبْلَ مَوْتِهٖ ۚوَيَوْمَ الْقِيٰمَةِ يَكُوْنُ عَلَيْهِمْ شَهِيْدًاۚ
Artinya: "Tidak ada seorang pun di antara Ahlulkitab, kecuali beriman kepadanya (Isa) menjelang kematiannya. Pada hari Kiamat dia (Isa) akan menjadi saksi mereka."
Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW menyampaikan bahwa saat fitnah Dajjal mencapai puncaknya, Allah SWT akan menurunkan Nabi Isa AS di menara putih di sebelah timur Damaskus. Rasulullah SAW bersabda, "Isa akan turun pada menara putih yang ada di timur Damaskus." (HR Ath-Thabrani)
Nabi Muhammad SAW juga menggambarkan bagaimana rupa Nabi Isa AS saat ia turun. Beliau menyebutkan bahwa Isa AS akan turun dengan penampilan yang khas: perawakan sedang, kulit putih kemerah-merahan, rambut yang terlihat basah seperti habis dicuci.
Rasulullah SAW bersabda, "Antara aku dan Isa tidak ada seorang Nabi. Sesungguhnya dia pasti akan turun. Apabila kalian melihatnya, maka kenalilah dia! Dia seorang laki-laki yang berperawakan sedang, kulitnya putih kemerah-merahan. Dia mengenakan dua kain mahrudah (diwarnai dengan za'faran), dan seolah-olah kepalanya meneteskan air, padahal dia tidak terkena basah." (HR. Abu Dawud)
Rasulullah SAW juga menyebutkan dalam hadits riwayat Abu Dawud, bahwa Nabi Isa AS akan hidup di bumi selama 40 tahun, kemudian wafat, dan jenazahnya akan dishalatkan oleh kaum Muslimin.
Rasulullah SAW bersabda, "Dia akan tinggal di bumi selama 40 tahun. Kemudian dia wafat dan jenazahnya dishalati kaum muslimin." (HR. Abu Daud). Hadits ini menjelaskan penutup dari perjalanan beliau di bumi sebagai manusia.
Tugas Nabi Isa Selama di Bumi
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW menjelaskan peran Nabi Isa AS setelah ia turun ke bumi.
Ketika berada di bumi, Nabi Isa AS akan menjalankan beberapa tugas besar, termasuk mengakhiri praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran tauhid.
Nabi Isa AS juga akan membawa kemakmuran yang luar biasa, membagikan harta benda hingga tak seorang pun ingin menerimanya karena tercukupi. Pada masa itu, sujud kepada Allah SWT akan menjadi sesuatu yang lebih berharga dari apa pun yang ada di dunia ini.
Rasulullah SAW bersabda, "Demi Dzat yang menguasai jiwaku, tidak lama lagi akan turun di tengah kalian Ibnu Maryam sebagai penguasa yang adil -maksudnya bukan sebagai Nabi dan Rasul. Lalu dia menghancurkan salib, membunuh babi dan meniadakan peluang. Dia mengguyurkan harta benda hingga tidak ada seseorang yang mau menerimanya, sehingga satu kali sujud lebih baik daripada dunia dan isinya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam riwayat dari kitab Ash-Shahih, disebutkan pula bahwa Nabi Isa AS akan memimpin umat dengan dasar syariat yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW yakni menjaga ajaran Islam yang lurus.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Sertifikat Halal Akan Ada Masa Berlaku, BPJPH Lakukan Perbaikan Regulasi
Ada Jeda di Ijab Kabul Maxime Bouttier dan Luna Maya, Sah atau Tidak?
30 Jemaah Calon Haji Ilegal Lolos Masuk Arab Saudi