ֱ

Kolam Retensi Pasar Gedebage Diresmikan, Klaim Solusi Tangani Banjir

Kolam Retensi Pasar Gedebage Diresmikan, Klaim Solusi Tangani Banjir

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Rabu, 05 Feb 2025 15:30 WIB
Kolam retensi Gedebage Bandung.
Kolam retensi Gedebage Bandung. Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar
Bandung -

Pemerintah Kota Bandung meresmikan kolam retensi Pasar Gedebage, Rabu (5/2/2025). Kolam ini disebut bakal dapat mempercepat surutnya genangan air ketika banjir melanda.

Kolam yang dibangun dengan APBD Kota Bandung senilai Rp 14 miliar tersebut memiliki kapasitas penampungan air hingga 7 ribu meter kubik. Terdapat pula dua rumah pompa yang masing-masing mampu memompa air dengan kecepatan 150 liter per detik.

Nantinya, kedua pompa tersebut akan menyedot air tampungan banjir yang sudah penuh di kolam retensi untuk kemudian dialirkan ke Sungai Cinambo atau Cipamulihan ketika luapan sungai sudah surut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi fungsinya kolam retensi ini untuk menyimpan air selama massa air bertambah karena hujan. Disimpan dulu, kalau sudah turun di hilirnya baru dibuang, dipompa," ungkap Pj Wali Kota Bandung Koswara saat ditemui seusai peresmian.

Dia mengatakan, Kolam Retensi Gedebage adalah kolam retensi ke-14 yang dimiliki Kota Bandung. Kolam-kolam tersebut, ia mengatakan, telah menanggulangi sebanyak 68 titik genangan.

ADVERTISEMENT

"Sekarang tinggal enam titik genangan lagi yang belum selesai, di sini (Gedebage) termasuk yang belum selesai. Masih ada sisa (genangan) sebanyak 17 ribu meter kubik lagi yang belum terkelola dengan cara menyimpan air seperti ini," jelasnya.

Meski belum dapat menampung seluruh titik genangan yang berkontribusi terhadap banjir kawasan Gedebage, Koswara memastikan bahwa setidaknya air banjir dapat surut lebih cepat.

"Pasti ada dampak, ada pengaruh dari waktu. Kalau sebelumnya misalnya genangan baru surut selama satu jam, sekarang mungkin bisa beberapa menit. Pasti berpengaruh," tandasnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan bahwa titik potensi genangan air yang ada masih lebih besar dari kapasitas tampungan kolam retensi. Agar dapat berjalan efektif, ia berharap lahan kritis di sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cinambo tidak bertambah parah.

"Total genangan di sub DAS Cinambo sampai 24 ribu meter kubik. Kolam retensi ini bukannya tidak efektif, tapi ya genangannya masih lebih besar dari tampungan. Kalau di hulu tidak ada kerusakan yang masif, seharusnya sih (banjir) bisa beres," ungkap Didi.

Bila lahan sub DAS Cinambo bertambah kritis, dia mengatakan, potensi penambahan genangan air bisa mencapai 100 ribu kubik. Hal itu bakal menjadi pe-er besar bagi Pemkot Bandung untuk terus memaksimalkan peranan kolam retensi.

"Kalau di sub DAS Cinambo itu kritis lahannya, bisa ada tambahan 100 ribu kubik lagi. Semoga saja tetap di 17 ribu kubik sisa genangan ini, tidak bertambah lagi," jelasnya.

Saat ini, Pemkot Bandung juga tengah membangun kolam retensi lainnya di sejumlah kawasan. Di antaranya adalah daerah Rancacili dan Jajaway.

(sud/sud)

Berita ֱLainnya
detikInet
detikTravel
detikFood
detikHot
detikFinance
detikOto
Wolipop
Sepakbola

Hide Ads