·ÉËÙÖ±²¥

Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai dan Cara Pengobatannya

Mira Rachmalia - detikJatim
Kamis, 03 Okt 2024 15:01 WIB
Kenali gejala gondongan dan penyebabnya. Foto: Getty Images/iStockphoto/macniak
Surabaya -

Beberapa wilayah di Indonesia mencatat kenaikan kasus gondongan. Di Jakarta, misalnya, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada periode Januari-Juni 2024 tercatat ada 1.234 kasus, meningkat dari tahun sebelumnya yang mencatat 876 kasus. Hal serupa juga terjadi di Surabaya, Bandung, dan Tangerang.

Gondongan umumnya diderita anak-anak dalam rentang usia 5-19 tahun, meski tak menutup kemungkinan dialami orang dewasa. Peningkatan kasus ini menimbulkan kekhawatiran karena gondongan dapat menimbulkan pembengkakan di area leher hingga berhari-hari.

Lalu apa penyakit gondongan itu? Bagaimana gejala serta cara penularan penyakit gondongan? Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit gondongan? Simak selengkapnya berikut ini.

Apa Itu Gondongan?

Gondongan atau dalam istilah medis disebut parotitis epidemika, adalah infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan pada kelenjar parotis, yaitu kelenjar air liur yang terletak di bagian samping wajah, tepatnya di bawah telinga.

Infeksi ini biasanya disebabkan virus mumps, anggota dari kelompok virus paramyxovirus, yang mudah menular melalui kontak langsung dengan air liur, baik dari mulut ataupun hidung orang yang terinfeksi.

Gondongan umumnya menyerang anak-anak, tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa. Penyakit ini dahulu sangat umum sebelum vaksin mumps diperkenalkan, namun kini kasusnya jauh berkurang berkat program vaksinasi.

Penyebab Gondongan

Penyebab utama gondongan adalah virus mumps, yang dapat menular melalui beberapa cara. Berikut beberapa penyebab gondongan melalui beberapa cara penularannya yang perlu diketahui.

  1. Droplet udara, ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus dapat menyebar melalui udara dan menginfeksi orang lain.
  2. Kontak langsung, bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi air liur penderita, seperti gelas, sendok, atau tisu.
  3. Kontak pribadi, berbagi makanan atau minuman dengan orang yang terinfeksi.
  4. Virus mumps masuk ke tubuh melalui saluran pernapasan, dan kemudian menyebar ke kelenjar air liur, menyebabkan peradangan dan pembengkakan.
Ilustrasi gondongan pada anak Foto: Getty Images/iStockphoto/Scio21

Gejala Gondongan

Gejala gondongan biasanya muncul 16-18 hari setelah terpapar virus, meskipun bisa bervariasi antara 12 hingga 25 hari. Gejala utama gondongan sebagai berikut.

  • Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis
  • Nyeri di sekitar kelenjar parotis yang dapat meningkat saat mengunyah atau menelan
  • Demam yang berkisar antara 38-40 derajat celsius.
  • Mulut kering
  • Sakit kepala dan kelelahan
  • Nyeri otot, sendi dan pert
  • Kehilangan nafsu makan

Pada beberapa kasus, infeksi gondongan bisa ringan atau bahkan tidak menunjukkan gejala, terutama pada anak-anak. Namun, gejala penyakit gondongan yang lebih parah biasanya dialami orang dewasa.

Pengobatan Gondongan

Karena gondongan disebabkan virus, tidak ada pengobatan spesifik untuk menyembuhkannya. Penanganan gondongan lebih ditujukan untuk meredakan gejala dan menjaga agar penderita tetap nyaman. Langkah-langkah perawatan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.

  • Istirahat yang cukup, beristirahat di tempat tidur untuk membantu pemulihan.
  • Mengonsumsi banyak cairan, mencegah dehidrasi, terutama jika penderita mengalami demam.
  • Kompres dingin atau panas di daerah yang bengkak dapat membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.
  • Pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan demam.
  • Menghindari makanan atau minuman yang asam, seperti jus jeruk, dapat merangsang produksi air liur dan memperburuk nyeri.

Penting juga untuk menjaga agar penderita tidak menulari orang lain. Penderita gondongan disarankan tetap di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain, setidaknya selama lima hari setelah gejala pembengkakan muncul.

Pencegahan Gondongan

Cara terbaik untuk mencegah gondongan adalah vaksinasi. Vaksin mumps biasanya diberikan dalam bentuk vaksin kombinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), yang sangat efektif untuk mencegah ketiga penyakit tersebut. Di Indonesia, vaksin MMR diberikan pada anak-anak pada usia sekitar 12-15 bulan, dengan dosis kedua pada usia 4-6 tahun.

Vaksin MMR terbukti sangat efektif, dengan tingkat perlindungan terhadap gondongan mencapai sekitar 88% setelah dua dosis vaksinasi. Selain itu, menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan secara rutin, dan menghindari kontak dengan penderita yang terinfeksi, juga membantu mencegah penyebaran virus.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika mengalami gejala penyakit gondongan, penderita dengan kondisi tersebut harus langsung mencari pengobatan dari layanan kesehatan terdekat. Berikut beberapa kondisi yang mengharuskan penderita gondongan menghubungi dokter.

  • Mengalami pembengkakan di sekitar wajah atau rahang, terutama jika disertai demam tinggi.
  • Mengalami nyeri hebat di testis atau perut pada wanita.
  • Mengalami sakit kepala parah, kaku pada leher, atau gejala neurologis lain.
  • Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk memastikan apakah penderita terinfeksi virus mumps dan memberikan saran perawatan yang tepat.


Simak Video "Video: Gondongan Serang Anak Indonesia, Kasus Lebih dari 6 Ribu"

(ihc/irb)
Berita Terkait
Berita ·ÉËÙÖ±²¥Lainnya
detikFood | Rabu, 07 Mei 2025 22:00 WIB
Sepakbola | Kamis, 08 Mei 2025 03:12 WIB
detikHealth | Rabu, 07 Mei 2025 19:05 WIB
detikTravel | Rabu, 07 Mei 2025 19:00 WIB
detikFinance | Rabu, 07 Mei 2025 22:35 WIB
detikHot | Rabu, 07 Mei 2025 17:06 WIB
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork
Kamis, 08 Mei 2025 04:48 WIB
Kamis, 08 Mei 2025 04:48 WIB
Kamis, 08 Mei 2025 05:00 WIB
Rabu, 07 Mei 2025 14:01 WIB
Kamis, 08 Mei 2025 05:00 WIB
Rabu, 07 Mei 2025 23:00 WIB